About

Selasa, 18 Desember 2012

Tak Kenal Maka Tak Tahu Batubara 2

Pembaca yang murah hatinya, atikel kali ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya Tak Kenal maka Tak tahu Batubara 1. Pada kesempatan sekarang, akan dibahas mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pembentukan batubara. Tentunya ini akan menambah lagi perkenalannya terhadap "si batu hitam". sok dilajeungkeun macana kata orang sunda mah, alias dilanjutkan bacanya. monggo..

Faktor-Faktor dalam Pembentukan Batubara

Dalam prosesnya, batubara tidak langsung begitu saja terbentuk dengan sendirinya didalam perut bumi selama juta-juta tahun. Terdapat 3 faktor penting yang dapat mempengaruhi proses pembentukan batubara, yaitu; Umur, Temparatur, dan Tekanan.

1. Faktor Umur
 Faktor umur ini terbagi menjadi beberapa periode, dapat dilihat pada tabel berikut:

 Zaman Tertiery terbagi menjadi 6 sub zaman yang disebut Epoch, pembagiannya:

Semakin lama dalam prosessnya, semakin matang batubara tersebut dibentuk.

2. Faktor Temperatur
Temperature pada pembentukan batubara dibagi menjadi 3, yakni:

a. Geothermal Gradient 
 Adalah sumber panas yang berasal dari perut bumi, semakin dalam ke perut bumi, maka semakin panas temperaturnya. Kenaikan temperatur yang normal adalah 3-4 derajat celcius untuk setiap 100 meter.

b. Igneous Intrusion
Adalah kontak antara lelehan magma dengan batubara sebagai akibat dari aktifitas vulkanik. Terabgi menjadi 2 jenis, yaitu:
  • Intrusi yang memotong dengan arah vertikal terhadap seam batubara, disebut dyke.
  • Intrusi yang memotong dengan arah horizontal terhadap seam batubara, disebut seal. 
c. Tectonic Activity
Panas yang dihasilkan  dari aktivitas tektonik seabagi akibat dari suatu gesekan atau pergeseran lempeng bumi atau blok batuan. Proses pergeseran tersebut sering disebut dengan Patahan atau Faulting.

3. Faktor Tekanan
Faktor selanjutnya dalam pembentukan batubara ialah tekanan. Kedalaman bumi, selain dapat menimbulkan efek panas, juga dapat menimbulkan tekanan sebagai akibat dari berat beban diatasnya (over burden).
Pada aktivitas tektonik, disamping panas yang dikeluarkan, efek tekanan juga dihasilkan dari aktivitas ini, terutama pada shearing force (gaya lintang).

Semakin dalam tempat terjadinya pembentukan batubara, maka semakin besar suhu yang menyelimutinya, semakin besar pula tekanan yang didapatkannya. Jika prosesnya berlangsung semakin lama hingga berzaman-zaman, maka pembentukan batubara semakin baik.


Sampai disini artikel kali ini, terima kasih sudah membaca, semoga dapat bermanfaat. Silakan baca artikel lainnya untuk lebih menggali lagi ilmu perbatubaraan. Mungkin tidak banyak ilmu yang bisa disajikan, tapi setidaknya bisa menjadi wacana bagi kita untuk lebih menggali lagi ilmu ini.



Terima kasih
Regards
Admin

 


0 komentar:

Posting Komentar